You're Beautiful, INg

You're Beautiful, INg
내가 이쁘다고 ...:)

My Songs


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

Minggu, 18 September 2011

Teater Topeng Present: OBROK OWOK-OWOK, EBREK EWEK-EWEK

Pementasan teater yang dipersembahkan oleh Teater Topeng dengan judul Obrok Owok-Owok, Ebrek Ewek-Ewek (selanjutnya saya akan tulis #obrok) pada tanggal 9-10 (di Gedung Administrasi Pusat Universitas Kristen Maranatha) dan 16-17 (di Gedung Kesenian Rumentang Siang) September 2011 telah mencapai klimaks.. Pementasan ini ditulis oleh Danarto yang kemudian diadaptasi oleh Arie Wijaya, kisah #obrok ini menggambarkan sebuah setting di kota Jogjakarta dengan latar belakang pasar Beringharjo di tahun 1970an..
kalau yang nonton merasa ga ngerti dengan jalan cerita dari #obrok ini yaaah saya bisa memaklumi betul.. emang agak sedikit memutar otak apa inti dari cerita ini.. Ada banyak yang harus diperhatikan dalam cerita ini...
Cerita ini menceritakan tentang seorang juragan batik yang bernama Sumirah yang memiliki kekasih yang bernama Tommy dan telah hidup bersama selama dua tahun. Tommy merupakan mahasiswa fakultas Seni Rupa yang juga memiliki hubungan dengan seorang wanita dari Fakultas Kedokteran tingkat tiga yang bernama Kusningtyas anak dari Profesor Seni Rupa. Profesor ini mendengar cerita bahwa Tommy memiliki kekasih selain Kus, sehingga membuat sang Profesor ragu untuk merestui hubungan Tom dan Kus. Namun sang Nyonya Profesor tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh suaminya, karena Ny. Prof sendiri menyukai Tommy sebagai calon menantunya.. Karena mendengar tentang desas-desus tersebut Tommy yang sedang mengikuti ujian dengan membawa disain batik "shadow of your smile" dibuat tidak lulus oleh sang Profesor. Di lain tempat Sumirah mencurahkan isi hatinya kepada Ati tentang hubungan Tommy dengan Kus yang ia dengar dari Slentem tukang sapu pasar, meskipun Slentem bersikeras tidak mengaku. Selain itu Sum juga tidak terima atas ketidaklulusan Tommy mengikuti ujian di tempat Profesornya.
Profesor yang penasaran tentang juragan batik yang menjadi kekasih Tommy rela untuk mencari informasi ke Beringharjo, yang membuat dirinya dengan tidak sengaja bertemu dengan Slentem. Pertemuan yang tidak sengaja ini membuat Prodesor bertemu dengan Sumirah, hasil dari sehelai rambut yang diberikan oleh Slentem yang tiba-tiba menjadi seorang "dukun". Pertemuan antara Sumirah dan Profesor ini terjadi di alam mimpi, sehingga mereka mengeluarkan uneg2 dari dalam hati mereka masing-masing.
Dalam cerita ini juga dibumbui oleh kehadiran dari pengamen2 yang mengangkat persaingan dari Sariyem dan Warti karena permasalahan area perngamenan, sehingga membuat si Slentem mendapat ilham untuk membuat undang2 tentang ngamen. Tentu saja Slentem selalu meminta upah sebagai honorarium dari undang2 yang telah ia ciptakan. Selain itu juga untuk menarik perhatian dari Sumirah, Slentem merencanakan untuk mengancam Profesor dengan surat kaleng jika sang Profesor tidak meluluskan Tommy.
Pementasan yang disajikan oleh Sutradara Arie Wijaya ini ditambah dengan adegan Tommy dan Kus bernyanyi, ditambah dengan kehadiran pelancong2 yang membuat segar suasana dengan mengendarai Vespa kemudian ditambah dengan Tommy yang mengikuti ujian ulang setelah menunggu selama 30 tahun  dengan membawa disain batik baru yang diberi nama "shadow of monalisa smile". Dimana 30 tahun ini juga menunjukkan para pemain menjadi lebih tua, hanya Slentem saja yang masih muda.
 
Bila diperhatikan tokoh Slentem bisa sebagai narator karena ia yang membawa alur cerita ini. Hal yang menarik dalam pementasan ini adalah adanya beberapa lakon yang diperankan oleh 2 atau 3 orang. Seperti Sumirah, Profesor, Ny. Profesor.
Awalnya saya juga tidak mengerti dengan jalan ceritanya tapi setelah mengikuti dua kali workshop akhirnya saya mengerti, bahwa cerita ini sedikit menyentil sisi kehidupan dari manusia.. Saya susah untuk mengutarakannya seperti apa. Intinya dalam diri manusia itu ada sisi bai dan buruk dan seimbang, seseorang tidak akan 100% memiliki sifat sebagai orang baik tapi sebagai manusia biasa kadang bisa melakukan hal yang salah. Dalam dunia ini kedua hal itu abadi dan tak lekang oleh waktu, begitu pula dengan kehidupan cinta dari manusia itu sendiri. Cerita ini juga sedikit menyentil para pemerintah, yaaaah saya sih tidak mau memaparkan secara rinci bagian mana yang menunjukkan hal tersebut. Makanya nonton doooong....:p

Cast:
Slentem : Rusli Cahya Santosa
Sumirah : Widya Novitri Ahie, Agatha Dara, Angelina Priskila
Profesor : Eben Alvonsius, Ari Widhi
Ny. Profesor : Yunitha K.A.B, Elsyani Margaretha
Ati : Herdiana Muktikanti, Pipih Patimah
Kusningtyas : Corinne Gabrielle
Tommy : Samuel Hadi Nugroho, Mario Hasan
Sariyem : Marissa
Warti : Early Agustine
Tukang Gitar : Patrick Giovanza Wella
Tukang Kendang : Bobby Susanto
Tukang Gorengan : Timothy Sean Sumule
Istri Tukang Gorengan : Ang Mellysa Anggraini
Pelancong 1 : Indah Dewi S.
Pelancong 2 : Erna Restiani Budiarti
Satpol PP : Hendry Irawan

Senin, 05 September 2011

pendosa kecil

begitu banyak yang mau saya tulis..
begitu banyak yang saya mau ceitakan..
tapi semua tak ada satu pun yang bisa saya ungkapkan...
banyak yang saya pikirkan..
banyak yang saya takutkan..
kadang banyak pula yang membuat saya tertawa...
saya harus mulai dari mana... saya tak tahu..

baiklah.. saya akan mulai dari hal-hal yang selalu mengganjal saya...
sedikit lagi bakat yang saya pendam akan saya tunjukkan dalam waktu kurang lebih 4 hari lagi..
saya merasa saya belum memberikan yang terbaik, saya sadar itu..
meskipun awalnya saya merasa saya sudah memberikan sesuatu yang maksimal..
ternyata saya belum mencapai sesuatu yang dikatakan lumayan..
saya berusaha untuk mendapatkan pujian, namun yang saya dapat kritikan..
saya berusaha untuk dipuji... sehingga saya tersadar tujuan saya hanya untuk dipuji...
begitu egoisnya sifat kemanusiaanku,,,
dalam beberapa bulan ini saya telah menyisihkan waktu saya untuk mengembangkan itu semua..
diawal saya semangat, namun setelah itu saya melembek seperti kerupuk yang terendam air..
begitu banyak masalah yang mendera saya sehingga membuat saya tidak fokus terhadap hal yang penting...
masalah itu membuat saya selalu menangis dan terpuruk jatuh...
hati saya tertutup, saya merasa sebagian jiwa saya hilang dalam diri saya..
entahlah jiwa saya yang dulu ada dimana...

di lain hal,
orang mengatakan saya orang yang terlalu baik dan terlalu mengalah...
saya menjadi merasa sebagai orang yang kerdil, yang selalu ingin dilindungi dan diperhatikan..
tolonglah.. jangan buat aku demikian... (kepada siapa aku teriakan ini?? diriku kah?)
saya selalu mengalah kepadanya, apa pun yang dilakukannya kepada saya saya terima..
tapi sampai kapan saya harus seperti ini, mengalah dan sama sekali tidak dipandang...
betapa mejengkelkannya hidup saya...
tidak hanya kepadanya, tetapi juga kepada semua orang yang saya kenal..
mengapa saya lakukan ini... karena saya tidak mau menyakiti hati orang lain..
tetapi kenapa orang lain tidak mengerti perasaan saya... karena saya sendiri tau atas ketidak tegasan saya...
saya sendiri bingung kenapa dengan diri saya...
mengapa saya menjadi seperti ini...
saya pun menghukum diri saya sendiri, dengan cara saya sendiri..

hal-hal bahagia yang saya rasakan hanya sebentar direnggut sang waktu...
ketika saya tersenyum, maka hal yang membuat saya menangis datang bertubi-tubi..
saya merasa sang waktu tidak memberikan saya ijin untuk dapat tersenyum dan tertawa lepas dalam waktu yang lama...
kasihaaaaaan... inilah ratapanku...
merenungi nasib memang tidak dapat menyelesaikan masalah ini..
tapi maaf saya sudah tidak mempercayai Doa dan Tuhan...
saya ingin berontak terhadap waktu dan takdir, meskipun dimata orang lain saya bagaikan seorang pendosa..
saya menangis sekarang...
namun tiada guna untuk orang lain sadari, karena saya sadar tak ada orang lain disisi saya,
kecuali penderitaan yang saya tidak ketahui sampai kapan akan menemani sisa hidup saya...