Maraknya idol group di Indonesia saat ini membuat banyak orang berlomba-lomba untuk mengikuti jejak langkah idol group dari negeri gingseng Korea. Sebut saja SM*SH, XO IX, Dragon Boyz, HITZ, 7Icon, Cherry Belle, 6 Stars, Princess, dll *berbuih kalo nyebutin satu persatu...*
Seingat gw boys/girlsband sudah ada dari jaman baheula hanya saja kurang heboh dan kurang mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia. Hmmm..... *sambil naruh telunjuk di dahi, ceritanya lagi mikir*, seinget gw idol group jaman-jaman 90-an (jangan mikir gw udah tua yaaah!!!) ada yang namanya Coboy, ada ME, FBI, kalo yg ceweknya ada Bening, RSD itu sih yang seinget gw.. Selain beda generasi yang membuat beda adalah mereka ga menonjolkan dance, melainkan kemampuan vokalnya.. Berbeda dengan sekarang yang modal suara pas-pasan, body oke, wajah enak dilihat.. Ya, semua punya kelebihan dan kekurangan masing-masing serta punya daya tarik tersendiri.
Boy/Girlband ga Cuma berasal dari Korea, kita ga mungkin melupakan nama-nama besar Boy/Girlband luar seperti Spice Girls, Westlife, Backstreet Boys, N’Sync, 911, A1, Boyzone, 90o dll.. Tentu saja mereka berjaya dimasanya dan sampai sekarang lagu-lagu mereka masih saja didengar atau dinyanyikan.
Mengomentari tentang boy/girlband fever ini menurut pendapat gw pribadi agak maksa yaaah.. Kenapa? Karena kalo dari Korea sendiri dalam pembentukkan sebuah boy/girlband ga instan. Mereka mengikuti sebuah training di suatu manajemen sebelum mereka memulai debut, bahkan training ini membutuhkan waktu yang lama. Mereka benar-benar digodok sampai mereka layak untuk melakukan debut.
Di Indonesia sendiri gw rasa mereka juga ga instan, mungkin aja mereka mengikuti sebuah audisi atau apa punlah itu namanya. Hanya saja boy/girlband di Indonesia kurang “matang” untuk tampil disebuah panggung besar, bukan berarti mereka tidak layak tampil. Hanya saja seperti yang gw ungkapkan di atas mereka masih belum “matang” karena mereka dibentuk tidak seperti idol group di Korea. Kenapa gw bilang belum matang, saat gw nonton di TV bagaimana mereka nge-dance itu kurang memiliki passion. Ga semangat. Oke, gw akuin salah satunya lipsync. Boy/girlband Korea juga melakukan hal yang sama, karena ga mudah mengatur pernafasan pada saat bernyanyi sambil dance. Tapiiii, saat live boy/girlband Korea mereka dapat tampil bagus, ini dikarenakan training yang mereka ikuti sebelum debut. Boy/girlband di Indonesia saat nyanyi live suaranya kesana kemari, bahkan kadang jadi fals Sorry, bukan berarti suara gw bagus atau gw bisa teknik vokal yang oke. Ini cuma penilaian gw sendiri, bahkan gw juga ngimpi buat bisa jadi member sebuah idol group...
Lain di Korea lain di Indonesia. Tentu saja berbeda penilaian terhadap boy/girlband. Di Korea sendiri idol group sangat didukung oleh masyarakat bahkan bagi negara mereka. Menurut sumber yang gw baca di internet bagi pemerintahan Korea dengan adanya idol group seperti ini membuat negara mereka diuntungkan. Kenapa? Karena dengan hadirnya idol group membuat negara ini semakin dikenal oleh dunia mengenai budaya yang ada di Korea. Bahkan idol group dapat menambah devisa bagi negara ini. 2PM contohnya, mereka menjadi icon dengan judul lagu Fly to Seoul (Boom Boom Boom) yang menjadi promo untuk visit Korea.
Kadang di Indonesia (menurut pengamatan gw sendiri) ada beberapa yang mengkritik hadirnya boy/girlband. Ada yang bilang niru-niru Korea lah, ada yang bilang *maaf* homo lah, dan masih banyak lagi. Heeeeyyy... come on! Dukunglah kreativitas negeri sendiri. Korea memang terkenal dengan boy/girlband-nya tapi ga cuma di negara yang terkenal kimchi ini aja yang dapat menciptakan sebuah idol group. Kita lirik aja tetangganya Korea, Jepang, mereka juga mulai merambah J-Popnya. Ga cuma di negeri matahari terbit aja China, Taiwan, dan Thailand juga memiliki idol group.
Mungkin yang harus dikembangkan adalah adanya manajemen khusus dalam pembentukan sebuah idol group. Bisa jadi partner bisnis SM Entertainment, JYP dll.. Masih banyak kreativitas anak-anak muda yang harus dikembangkan dalam bidang seni seperti dance, tarik suara dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar